Selamat Melayari Momogunology
   
  Momogunology Research Centre
  Identiti Momogun
 



Bahasa Dayak Uud Danum (Dusun Witu) di Kalimantan, yang di dapati sama dengan Bahasa Momogun Rungus


KUHANGO (Tengkorak Manusia)



Kuhango (Tengkorak) musuh di timbunkan dan hanya kuhango ketua musuh yang di simpan.

MOMOGUN merupakan salah satu rumpun DAYAK. DAYAK membawa makna "Penduduk asli atau penduduk asal kepulauan Borneo". Kepulauan Borneo sejak puluhan ribu tahun lampau merupakan satu petempatan Dayak. 

Ada banyak pendapat tentang asal-usul orang Dayak. Sejauh ini belum ada yang sungguh memuaskan. Pandapat umumnya menempatkan orang Dayak sebagai salah satu kelompok suku asli terbesar dan tertua yang mendiami pulau Kalimantan. Gagasan (penduduk asli) ini didasarkan pada teori migrasi penduduk. ke Kepulauan Borneo. Bertolak dari pendapat itu, diduga nenek moyang orang Dayak berasal dari beberapa gelombang migrasi. (Dayak adalah istilah di gunakan Belanda/Penulis Barat untuk penduduk asli / Momogun di kepualauan Borneo). 

Adaptasi dari : http://bunian.wordpress.com/

Gelombang Pertama, terjadi kira-kira 1 juta tahun yang lalu tepatnya pada periode Intergasilx-Pleistosen. Kelompok ini terdiri dari ras Australoid (ras manusia pre-historis yang berasal dari Afrika). 

Gelombang ke - 2, berlaku pada zaman Pre-neolitikum, kurang lebih 40.000-20.000 tahun lampau, datang lagi kelompok suku semi nomaden (tergolong manusia moderen, Homo sapiens ras Mongoloid). Penggalian arkeologis di Niah-Serawak, Madai dan Baturong-Sabah membuktikan bahwa kelompok ini sudah menggunakan alat-alat dari batu, hidup berburu dan mengumpulkan hasil hutan dari satu tempat ke tempat lain. Mereka juga sudah mengenal teknologi api. 

Kelompok ke - 3 datang kurang lebih 5000 tahun silam. Mereka ini berasal dari daratan Asia dan tergolong dalam ras Mongoloid juga. Kelompok ini sudah hidup menetap dalam satu komunitas (rumah panjang?) dan mengenal tekhnik pertanian lahan kering (berladang). 

Gelombang migrasi ke-4 masih terus berlanjutan hingga abad 21 ini. Dengan berlakunya migrasi era modenisasi hari ini bumi Momogun terus di banjiri kemasukan orang-orang asing dari Indonesia, Filipina, Pakistan dan Bangladesh. Di pastikan bahawa gelombang migrasi moden ini terdiri dari Bugis, Timur, Jawa, Cocos, Suluk, Pakistan, Bangladesh dan sebagainya pada hari ini.  

DAYAK PADA MASA INI i
Dewasa ini suku bangsa Dayak terbagi dalam 6 rumpun besar di seluruh kepulauan Borneo iaitu :
 
1. Dayak Kenyah-Kayan-Bahau,
2. Dayak Ot Danum
3. Dayak Iban
4. Dayak Murut
5. Dayak Klemantan
6. Dayak Punan

Keenam rumpun itu terbagi lagi dalam kurang lebih 405 sub suku. Meskipun terbagi dalam ratusan sub suku, kelompok suku Dayak memiliki kesamaan ciri-ciri budaya yang khas. 

Ciri-ciri tersebut menjadi faktor penentu apakah suatu sub suku di Kepulauan Borneo dapat dimasukkan ke dalam kelompok Dayak. 

Ciri-ciri tersebut adalah rumah panjang, hasil budaya material seperti :
1. Alat-alat  tembikar, mandau, sumpit, beliong atau  vasoi (dalam bahasa Rungus)
2. Pandangan terhadap alam
3. Sistem perladangan
4. Seni & Budaya seperti Rumah Panjang dsbgnya.
5. Sistem Kepercayaan
7. Persamaan Bahasa

Dilemma Identiti oleh Faktor Kepentingan Politik

Momogun Rungus berada dalam persimpangan "identiti" pada hari ini. Ini kerana pada hari ini, bangsa yang dulunya dikenali "Bangsa Momogun" kini menjadi Bangsa KadazanDusunMurut. Hanya Momogun Rungus sahaja lagi yang masih menggunakan secara rasmi  (dalam budaya harian) nama asal bangsa Momogun ini. 

Dalam persimpangan IDENTITI yang tercetuskan oleh kepentingan politikus KDM ini lalu di tambah dengan ketidak-tahuan sejarah bangsa sendiri, maka lahirlah kekeliruan yang mendalam bangsa Momogun hari ini tentang Identiti bangsa mereka.

KadazanDusunMurut ini merupakan satu jelmaan yang lahir oleh beberapa sebab iaitu : 

Pertama:
Momogun yang sudah beragama Kristian dan Muslim tidak lagi menggunakan nama Momogun ini sejak sebelum merdeka.

Kedua:
Masyarakat Momogun lepas merdeka terlanjur menerima identiti politik mereka sebagai Kadazan dan Dusun. Namun Murut merupakan nama yang tulen dan asli. 

Ketiga:
Momogun lebih sinonim dengan budaya lampau seperti "pangazou", "pisangod" dan sebagainya pada zaman dahulu. bagaimana pun Momogun ini adalah sebutan paling tinggi nilainya dalam bahasa Rungus kerana ia merupakan pengenalan bangsa melalui ritual keagamaan. Malah memanggil suku Rungus sebagai Momogun Rungus adalah satu penghormatan bagi kami kerana itulah budaya tradisi kami.  

Keempat:
Sebutan Momogun mungkin kedengarannya kurang popular kerana sebutan ini tidak pernah di kompromikan dengan politik sehingga pada hari ini Momogun juga di pakai dalam politik. 

Banyak lagi faktor yang menjadikan nama asal bangsa Momogun ini di singkirkan dalam urusan rasmi pada zaman ini. Maka pada hari ini bangsa Momogun lebih di kenali sebagai KDM. 
Sungguh pun demikian Momogundari keturunan Aki Rungsud terus menggunakan nama ini sampai selama-lamanya iaitu Momogun Rungus



joe byne lumungking

 
  Today, there have been 86 visitors (230 hits) on this page! Copyright 2005-2008 Momogunology. All rights reserved. Sabah Malaysia  
 
Good Bye.. This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free